CULTURE SHOCK

 

                        

Hello semua.. kali ini aku akan membahas mengenai “Culture Shock”. Pasti masih banyak yang bertanya-tanya Culture shock itu apa sih?

Well, culture shock adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti “Gegar Budaya”. Jadii..Gegar budaya atau culture shock adalah suatu perasaan bingung, takut, cemas, risau, gelisah ketika bertandang atau bermukim di lingkungan masyarakat yang baru dan sangat berbeda total atau tidak seperti yang biasanya dilihat, khususnya bagi orang yang baru pertama kalinya ke luar negeri. Untuk mengidentifikasi bahwa kita sedang mengalami culture shock diantaranya kita merasa bosan, menarik diri dari lingkungan baru, diliputi perasaan tidak berdaya mudah lelah, terlalu sering mengomentari budaya atau tradisi setempat, homesick alias kangen rumah, depresi.


Umumnya culture shock yang paling sering dialami pertama kali adalah pada proses berkomunikasi. Pengalamanku pribadi saat baru pertama kalinya berkunjung ke luar negeri itu sangat amat terasa dimulai dari penggunaan bahasa yang berbeda, nilai mata uang nya yang berbeda dimana kita harus mengonversi harga produk di luar negeri dengan mata uang negara asal, menu makanan yang berbeda dari biasanya (biasanya disini makan nasi namun ketika di negara lain harus makan roti ataupun jenis makanan lainnya karena nasi bukanlah makanan pokok mereka), adanya perbedaan musim (biasanya disini hanya musim hujan dan musim panas saja, namun disana harus selalu menggunakan jaket tebal saat memasuki musim salju), dari segi perilaku kebiasaan (di negara kita orang-orangnya ramah, murah senyum, saling membantu satu sama lain, sedangkan disana masyarakatnya individual alias masing-masing, tidak ingin mencampuri/ tidak ingin tahu urusan orang lain).

Semuanya membutuhkan proses. Proses adaptasi setiap orang pasti berbeda-beda, ada yang berhasil melaluinya dengan cepat atau lambat untuk keluar dari fase tersebut. Begitu juga dengan dampak dari culture shock  yang memengaruhi kehidupan setiap orang dalam bentuk yang beragam. Meski begitu setiap individu pasti akan mengalaminya.

Kalau kita mengalami culture shock, lalu kita harus gimana?

Nahh..berikut adalah cara mengatasi hambatan dalam gegar budaya yang bisa diterapkan dan juga hal-hal yang perlu disiapkan sebelum berangkat:

 

1.  Menguasai bahasa Inggris. Senang atau tidaknya kita dengan bahasa asing tetap kita harus paksakan diri kita untuk belajar bahasa asing yaa terutama bahasa Inggris apalagi bahasa Inggris itu adalah bahasa international yang mana dipakai di seluruh dunia. Dan untuk mempermudah kita ke negara tujuan alangkah baiknya kita juga bisa mempelajari bahasa asing lainnya (bahasa negara tujuan kita) at least kita bisa tahu basic atau untuk bahasa sehari-hari saja agar dapat mempermudah kita berkomunikasi dengan masyarakat disana.

 

2.   Mempelajari dan menghafal lokasi-lokasi penting di negara tujuan, cari tahu lebih dalam mengenai seluk beluk negara baru yang akan disinggahi dengan rajin searching di google mengenai tempat-tempat umum untuk memahami lingkungan sekitar terdekat seperti KBRI, Kantor polisi, rumah sakit serta tempat-tempat wisata turis disana. Hal ini tidak terbatas pada pengetahuan-pengetahuan umum saja, bisa kita coba untuk sekali-sekali mencari fakta unik terkait negara tersebut atau anjuran mengenai perilaku-perilaku yang tidak disenangi penduduk lokal.

 

3.     Hindari kebiasaan membandingkan segala sesuatu di lingkungan baru dengan negara asal. Hal ini dapat menyulitkan untuk terus bergerak maju. Harus siap mental dan menerima kenyataan meski kita akan terus teringat dengan kampung halaman. meskipun kita merasa kebingungan karena baru pertama kalinya menginjak negara orang namun harus tetap enjoy dan take it easy aja yaa.. lama-lama juga akan terbiasa, wajar kok kalau kita merasa cemas.

 

4.    Alangkah baiknya sebelum berangkat persiapkan diri terlebih dahulu dengan mempelajari budaya atau segala kebiasaan-kebiasaan disana yaa, seperti karakter-karakter masyarakatnya yang sangat disiplin, menjaga kebersihan, sangat individual dengan fokus pada dirinya masing-masing, kenapa begitu? Karena supaya kita nggak kaget lagi saat sampai disana melihat kebiasaan-kebiasaannya yang sangat berbeda dengan negara kita.. apalagi ini first time banget melihat sikon seperti itu.. jadi kita nggak baper atau punya pikiran “ihh kok dia gitu sih, ih gak enak disini orang-orangnya gak ramah” dll. Artinya, kita harus mengikuti cara berpikirnya mereka, karena kalau kita selalu terpacu dengan cara berpikirnya orang Indonesia yang ada kita bakal sakit hati terus di negara orang hi..hi..hi..

 

5.  Openmindeth. Harus bisa menjalin relasi di lingkungan baru dengan sering bersosialisasi, dengan begitu bisa menjadi salah satu cara bertahan hidup di lingkungan baru. Perbanyak teman dari berbagai negara supaya pikiran kita terbuka dan bisa menjalin hubungan persahabatan yang baik, saling menghargai perbedaan sehingga ilmu pengetahuan kita bertambah dan wawasan pun semakin luas. Namun, tetap waspada dan harus berhati-hati juga yaa di negara orang karena kita gak tahu situasi biasanya seperti apa hehe..yang penting jaga diri masing-masing yaa..

 

6.     Perlu diketahui, di negara orang kita tidak boleh buang sampah sembarangan, tidak boleh memetik bunga atau tanaman sekitar (walau sedikit pun) karena kita akan kena tegur dan juga akan didenda senilai ratusan juta rupiah (menurut informasi). Begitu juga, jikalau kita sedang berjalan melewati orang lain yang sedang duduk, don’t forget to say “excuse me” karena kalau tidak nanti kita bisa-bisa kena omel lagi hihihi…and don’t forget to say “thank you” juga ya after kalian menerima sesuatu dari mereka

 

7.     Hindari percakapan-percakapan yang berat atau sensitif apalagi kalau kita ke negara Eropa, karena beberapa dari mereka kurang srek ditanya soal hal-hal pribadi yang related dengan privacy mereka misalnya: nanyain soal agama, pendapatan, dompet etc hihi.. jadi perlu dipikir dulu yaa sebelum bertanya, kalau gak ada kepentingan sama kita better jangan yaa

 

8. Saat di restaurant/ makan bareng sama mereka, alangkah baiknya fokus terlebih dahulu sama hidangannya masing-masing yaa, as usual jangan sambil ngobrol terlalu sering sambil makan apalagi sampai menanyakan hal-hal yang berat/ sensitif, dan sebaiknya juga simpan dulu hp atau gadget kalian yaa, dan alangkah baiknya  jangan makan sambil main hp didepan mereka karena kesannya kurang baik

 

9.    Mengirim Pesan. Sobat-sobat jangan baper ya kalau chat kalian gak direspon atau dibalas dengan singkat. Karena mareka pasti punya kesibukkan masing-masing. Bicara to the point itu memang budaya mereka dan mereka juga kurang suka banyak basa-basi. Jadi kalian gak perlu memikirkan “ih gitu amat, gue udah nulis panjang-panjang tapi chat gue dibalesnya cuma singkat doang” hehehe..perlu diingat lagi budaya mereka beda yaa sama kita hehe..

 

10.Bertamu. Saat kalian ingin mengunjungi rumah teman kalian disana, sebaiknya kalian bikin appointment (janjian) dulu ya sama mereka, Tanya jam berapa bisa kita kunjungi rumahnya, karena kita nggak bisa sembarangan datang kerumah orang sesuka hati tanpa izin.

 

Oke sobat-sobat itulah pelajaran yang bisa kita terapkan sebelum kita berangkat ke luar negeri dengan begitu kita jadi nggak merasa “shock” lagi setibanya disana..semoga bermanfaat J

 

Terima kasih telah membaca

Have a nice day! And safe flight!

 

(Sumber Gambar: Google)

You Might Also Like

0 komentar

Everyting About Life