RINDUKU PADA HIJAU

   


Warna teduh itu mulai memudar

Warna yang menyejukkan itu telah menghilang

Daun yang rimbun itu mulai berguguran

Menguning..mengering

Burung-burung kecil tak lagi berkicau dipagi hari

Kupu-kupu yang lincah semakin nampak lelah

Hutan kehilangan pepohonan

Pepohonan tak memiliki ranting

Ranting kokoh itu kehilangan daun

Rinduku pada hijau

Apa kabar hijauku?

Yang menyegarkan mata hati ini

Sungguhku tak sanggup bila harus kehilanganmu

Dunia seakan terasa sunyi

Dunia seakan terasa hampa

Dunia seakan terasa kosong nan tak berdaya

Bagaikan hati ini terasa gelisah nan goyah


Rinduku pada hijau

Hijau, warna teduhmu sangat berarti bagiku

Warna yang menyejukkanmu bagaikan sang rembulan dilangit kelam yang menyinari dunia

Apa jadinya bilamana dunia kehilangan engkau, hijau?

Sungguh ku tak sanggup melihat dataran tanah yang luas namun hanya ada angin kencang yang berlalu, seakan kau tak akan datang kembali..

Meski Aku tak sekuat

Pucuk pohon, dimana angin bergantian

Menari membawanya,

Meski aku tak sekuat akar, dimana menahan batang hijau,

Meski aku hanya bisa melihatmu dengan kedua mataku ini,

Namun ku sangat merindukanmu

Kau yang abadilah yang berarti untuk alam semesta

kaulah penyegar dunia

kaulah yang memiliki makna “bertumbuh”

                                                               

Rinduku pada hijau

Yang menyejukkan mata hati

Memandang rimbunnya dedaunan

Bilaku dapat menikmatinya lagi 

Ku bersyukur atas Rahmat dan KaruniaMu Tuhan

Kau telah menciptakan indahnya hijau untuk alam semesta ini

Sungguh Maha besar kekuasaanMu Tuhan

Semoga masih dapat kujumpai

Warna hijaumu,

Warna teduhmu, 

Warna sejukmu, 

Disetiap hutanku




Avradya Mayagita



You Might Also Like

0 komentar

Everyting About Life