DUNIA MENGAJAR

 

DUNIA MENGAJAR



Hello everyone.. wah udah lama juga nih ya Miss Maya gak update karena berbagai kesibukan ehehhe..

Tapi sebisa mungkin diwaktu weekend Miss Maya akan luangkan waktu aku untuk bisa sharing ke teman-teman sekalian😊

Oke, jadi kali ini aku akan membahas tentang pekerjaanku sebagai teacher Bahasa Inggris dan Public Speaking. Banyak banget yang menanyakan gimana sih rasanya jadi guru?

Berdasarkan pengalaman aku selama ini ternyata jadi guru itu nggak semudah yang kita kira, kebanyakan orang persepsinya jadi guru tuh cuma sekedar bahas soal, kasih tugas, truss. udah. Eittsss tunggu dulu, apa yang dipikirkan oleh kebanyakan orang itu hampir benar namun kenyataannya bukan hanya itu loh.


Pertama, mengajar itu kita harus benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan yang mana sesuai dengan expert kita, contohnya sebagai teacher Bahasa Inggris ya harus hafal semua tenses dan juga rumus-rumusnya serta pengucapannya both British as well as American style. Kalau mengajar public speaking ya brarti harus tahu teori-teori Public Speaking, gaya komunikasi dan lain-lain.

Kedua, sebagai guru professional kita harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik,  Baik itu secara verbal, nonverbal, maupun tertulis. Skill ini membuat guru bisa mengajar secara efektif ketika di kelas. Tak hanya itu, kemampuan komunikasi yang baik pun memungkinkan guru mengetahui kebutuhan murid-muridnya. Kemampuan komunikasi yang baik juga memungkinkan guru menyampaikan informasi seputar murid ke orang tuanya secara akurat jadi kita gak kaku banget saat menympaikan informasinya hehhee..

 Ketiga, kita harus Memiliki dan menanamkan growth mindset. Kualifikasi seorang guru yang baik lainnya adalah harus bisa menanamkan, mempromosikan, dan menunjukkan growth mindset, jadi Dengan memiliki growth mindset, seorang guru tak akan mudah insecure terlebih jika menghadapi tantangan dalam pekerjaannya.

Keempat, bertindak sebagai panutan. Selalu bertindak sebagai panutan, terutama di lingkungan sekolah, adalah cara lain untuk menjadi guru yang baik. Panutan berarti kita tak hanya mengajarkan kebiasaan, sikap, serta perilaku ke murid, tapi juga menjalankannya.Kita bisa bertindak sebagai panutan dengan selalu memperhatikan bagaimana diri kita berkomunikasi, bertingkah, dan memperlakukan orang lain.


Kelima, kita harus terus belajar dan berkembang, kita harus rajin-rajin mencari tahu hal hal-hal baru dari berbagai referensi, mulai dari cara komunikasi, memperdalam keilmuan di bidang sendiri, hingga bagaimana menerapkan  teknologi dalam kelasnya.

Keenam, kita harus selalu mendengarkan salah satu kualifikasi guru yang baik dimana selalu mendengarkan dengan baik, mau itu ke orang tua ataupun murid, sehingga, seorang guru harus memiliki kemampuan active listening supaya ia bisa memahami apa yang orang lain butuhkan. Kemampuan active listening memungkinkan guru mencari tahu tantangan yang dihadapi setiap muridnya dalam pembelajaran dan membantu murid-murid melewatinya.

Ketujuh, kita harus mampu beradaptasi dan bersikap fleksibel. Seorang guru akan berhadapan dengan mengajar siswa-siswa dari berbagai kepribadian, kebutuhan pendidikan, dan latar belakang yang berbeda-beda. Seorang guru yang baik akan beradaptasi dan menjadi fleksibel dengan menyesuaikan teknik mengajarnya supaya bisa memenuhi kebutuhan setiap muridnya.

Kedelapan, kita harus mampu menunjukkan empati setiap saat dan bersikap sabar dimana menunjukkan empati berarti memperlakukan setiap murid sebagai individu dan mencoba memahami hal apa saja yang terjadi pada hidupnya. Dengan empati, seorang guru dapat membangun hubungan yang baik dengan muridnya. Tentu, hal tersebut dapat berdampak pada pembelajaran di dalam kelas. Sebagai contoh, guru yang memiliki empati akan mencoba memahami mengapa seorang murid tertinggal dibandingkan teman-temannya ketimbang membuat asumsi yang tidak-tidak. Sehingga, ia bisa membuat penyesuaian dalam pembelajarannya agar murid tersebut bisa mengejar ketertinggalannya dan memastikan hal tersebut tak terjadi lagi. Adapun dengan kesabaran, di manapun tingkat mengajar kita, kesabaran kita akan diuji setiap saat. Baik itu ketika mengurus kelas dan isinya, bekerja sama dengan sesama guru, hingga berkomunikasi seputar masalah atau progres murid ke orang tua. Mampu bersikap sabar memastikan seorang guru bisa menjaga profesionalismenya serta menjaga hubungan baik dengan murid, rekan kerja, hingga orang tua siswa. Tak hanya itu, mampu bersikap sabar setiap waktu juga membantumu menunjukkan diri sebagai panutan yang patut dicontoh, dan bisa bikin suasana kelas menyenangkan dan seru juga pastinya.

Terakhir, kita harus mampu menyampaikan materi dengan menarik, adapun penyampaian materi yang menarik dapat berbeda-beda tergantung tingkat di mana seorang guru mengajar. Karena mengajar anak kecil, remaja dan dewasa itu berbeda, beda materi dan berbeda cara penyampaiannya juga. Misalkan, jika kita mengajar di TK, kita harus sampaikan materi dengan duduk di lantai dan main bersama anak-anak. Sedangkan, apabila kita mengajar SMA, kita harus menyampaikan materi dengan cara out of the box hingga menambahkan humor dalam pembelajarannya.



Oke guys, kurang lebihnya seperti itu jikalau ingin menjadi pengajar intinya adalah menguasai materi, menjaga komunikasi yang baik dan extra sabar. Semua butuh proses, bukan expres.. pelan-pelan pasti bisa kok, intinya kalau kita sudah merasakan up and down nya dunia mengajar lama-lama akan terbiasa juga seperti aku yang sudah masuk ke dunia mengajar sebelum lulus kuliah hingga saat ini kira-kira kurang lebih udah 6 tahun mengajar hehehhe.. aku sudah merasakannya dari 0. Buat kalian semua kalau baru memasuki dunia mengajar lalu merasakan hal-hal yang kurang nyaman jangan mundur dulu yaa, ikuti saja alurnya dulu namanya juga beradaptasi kan ehehe lama-lama akan terbiasa kok hehe 😊

Terima kasih semua telah membaca 😊 semoga informasinya bermanfaat yaa..




Referensi:

https://glints.com/id/lowongan/cara-menjadi-guru-yang-baik/

 

 

 

 

 

You Might Also Like

0 komentar

Everyting About Life